Oleh: Ustadz Hasan Al Jaizy, Lc Seseorang mungkin mengira, jika ia bicara sekehendaknya, tanpa mengukur benar tidaknya, maslahat madharatnya, bagus buruknya, maka ia telah terbebas dari penjara jiwa. Seseorang mungkin mengira, jika ia bicara keras nan tajam, maka orang akan memandangnya dengan penuh hormat. Seseorang mungkin mengira, jika ia menampakkan apa yang buruk pada dirinya, maka ia terlepas dari kemunafikan. Seseorang mungkin mengira, jika ia berakhlak buruk apa adanya, maka ia akan lebih tenang. Seseorang terang-terangan beakhlak buruk, ia mungkin berdalih dengan perkataan manusia: مع الصراحة راحة "Blak-blakan itu menentramkan." Tapi akhlak buruk takkan menenangkan. Karena itu, kita timpali perkataannya: مع الصراحة راحة أم وقاحة "Blak-blakan itu menentramkan atau memang tak tahu malu?!" Jangan mengira orang-orang yang berlaku kasar, lantas ia tenang dengannya. Karena itu, kata Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam: إِنَّ الرِّفْقَ لَا يَكُونُ فِ