Pernahkah kalian mencoba mencampurkan air dan minyak? Dpatkah mereka bercampur satu sama lain? Jika pernah, maka jawabannya adalah tidak. Tetapi, ada loh cara yang dapat kita lakukan untuk mencampurkan keduanya bahkan cara ini sudah kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Minyak merupakan karbon rantai panjang yang bersifat nonpolar sehingga ia hanya dapat larut di dalam pelarut-pelarut yang juga bersifat nonpolar. Tidak hanya minyak, lemak dan bensin merupakan beberapa contoh zat nonpolar yang kita kenal dalam sehari-hari. Sedangkan air merupakan molekul dengan satu atom oksigen dan dua atom hidrogen dan merupakan suatu zat yang bersifat polar sehingga hanya dapat melarutkan zat-zat yang juga bersifat polar.
Struktur molekul asam laurat pada minyak kelapa |
Struktur molekul air |
Bagaimana jika ingin melarutkan keduanya? Yap, menambahkan surfaktan! Surfaktan merupakan suatu zat dimana struktur molekulnya memiliki dua sifat, pada bagian satu ia bersifat polar dan bagian yang lain bersifat nonploar. Bagian yang bersifat polar biasanya merupakan ion-ion yang dapat mengikat gugus-gugus polar, bagian ini sering disebut dengan gugus hydrophil yang artinya gugus yang menyukai air. Sedangkan bagian nonpolarnya merupakan rantai karbon yang dapat mengikat gugus nonpolar dan bagian ini sering disebut dengan gugus hydrophob atau gugus yang tidak menyukai air. Sehingga dengan ditambahkannya surfaktan maka minyak dan air dapat bercampur akibat masing-masing gugus diikat oleh bagian surfaktan yang berbeda.
Beberapa contoh dari surfaktan adalah sabun dan detergen. Tubuh kita yang sering kali berminyak akan dibersihkan dengan sabun kemudian dibilas dengan air. Begitu juga ketika kita mencuci piring, minyak atau lemak yang ada di peralatan dapur akan dicuci dengan sabun dan kemudian dibilas dengan air hingga semua kotoran di dalamnya ikut larut bersama air. Jadi ketika ditanya "bagaimana jika tidak menggunakan sabun?" dapatkah kalian menjawabnya?
Komentar