Langsung ke konten utama
Dari kecil, aku terbiasa dengan rambutku yang panjang. Dia selalu membuatku terlihat cantik dengan rambutku yang dibuat berbagai macam. Aku ingat, dia yang mengambilkan rapotku di sekolah walaupun tenaganya tidak lagi seperti masa mudanya. Aku ingat, ketika dia selalu menunggu kepulanganku hingga tidak tidur dan rela berjalan kaki sejauh apapun untuk memastikan keberadaanku. Aku juga ingat, ketika aku pulang dan aku membuka pintu kamarnya lalu dia tersenyum dengan tubuhnya yang lebih berisi dibandingkan pertemuan sebelumnya.
Tetapi, juga banyak hal lain yang tidak kalah aku mengingatnya. Ketika dia di rumah sakit dan aku menunggunya, saat dokter mengharuskan perawatan intensif tetapi keluargaku justru membawanya pulang, saat dia terbaring tidak bisa melakukan apapun, saat dia tidak bisa tidur dan membuat semua orang yang menunggunya juga tidak ikut tertidur, saat aku menyuapinya bahkan memandikannya. Terutama ketika satu minggu sebelum Allah memanggilnya dan aku berada di sampingnya. Pagi, siang, ataupun malam yang dia rasakan tak karuan, diajak bicara pun rasanya tidak akan didengar, meminta teh manis 02.30 malam sedangkan persediaan gula benar-benar habis, aku tetap harus keluar mencari gula dan memastikan agar dia tidak bersuara supaya tidak seorang pun memarahinya. Aku juga ingat, saat dia memintaku membaca Al-Quran di sebelahnya dan dia tertidur lelap sambil memegang tanganku erat sedangkan aku sibuk menahan tangisku sendiri. Di malam terakhir aku menemaninya, sedangkan rasanya tidak mungkin ia ku ajak bicara, dia berbicara sesuatu seolah dia sadar dengan apa yang sedang ia alami. Katanya, “Eka, semoga Allah balas semua kebaikan Eka. Emak sayang sama Eka.”
Kau harus tau, kalau kau masih di sini akan aku ceritakan semua yang terjadi. Membahagiakanmu saja rasanya belum sempat, tetapi untuk menangis di dekatmu saja aku sudah tidak bisa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kromatografi Kolom

Kromatografi kolom merupakan suatu metode pemisahan preparatif  untuk memisahkan suatu campuran dengan berat beberapa gram. Pada prinsipnya kromatografi kolom merupakan suatu teknik pemisahan yang didasarkan pada peristiwa adsorpsi. Sampel yang biasanya berupa larutan pekat diletakkan pada ujung atas kolom. Jika sampel berupa padatan maka sampel dilarutkan dalam pelarut atau campuran pelarut yang nantinya akan digunakan untuk elusi. Pada bagian bawah kolom biasanya digunakan plat kaca masir, selain itu dapat juga digunakan glass wool atau kapas bebas lemak yang berguna untuk melewatkan eluen secara bebas tetapi menghalangi keluarnya adsorben dari kolom. Eluen atau pelarut kemudian dialirkan secara kontinu ke dalam kolom. Dengan adanya gaya gravitasi atau adanya tekanan maka eluen akan melewati kolom dan proses pemisahan senyawa akan terjadi. Seperti pada umumnya, eluen atau pelarut yang digunakan dimulai dari yang paling nonpolar dan dinaikkan secara gradien kepolarannya hingga pemisa

Harapan dan Alasan

Baituzzakah Pertamina, Beasiswa Bazma 2016, Scholarship Baituzzakah Pertamina. Tema    : Inilah Saya Bagi Keluarga Judul    : Harapan dan Alasan Saya adalah anak pertama dari dua bersaudara. Saya dan adik saya saat ini tinggal di Jakarta Timur bersama keluarga dari Ibu, sedangkan kedua orang tua saya tinggal di Tangerang, kota di mana saya dibesarkan. Adik tinggal di Jakarta sejak kecil, sedangkan saya baru dua tahun berada di kota seramai ini. Berawal ketika saya diterima sebagai mahasiswa Kimia di Universitas Negeri Jakarta. Selain bertujuan mendekati kampus, juga dikarenakan biaya hidup saya mulai dari pendidikan dan keperluan sehari-hari dipenuhi oleh keluarga dari Ibu di Jakarta. Adik saat ini adalah mahasiswa semester satu di salah satu universitas swasta di Jakarta. Ibu dan Bapak adalah orang-orang yang paling berharga bagi saya. Seandainya di dunia ini tidak ada seorangpun yang menyayangi saya kecuali mereka, rasanya ini sudah lebih dari cukup. Ibu dan Bapak sa

Rekristalisasi

Senyawa bahan alam yang berbentuk padatan dari hasil isolasi suatu tanaman ataupun senyawa hasil sintesis organik sering kali terkontaminasi oleh pengotor meski hanya dalam jumlah yang relatif sedikit. Teknik umum yang sering digunakan untuk pemurnian senyawa tersebut adalah rekristalisasi yang didasarkan pada perbedaan kelarutannya pada suhu tinggi atau rendah dalam suatu pelarut. Kelarutan suatu senyawa akan meningkat dengan meningkatnya temperatur. Pembentukan kristal kembali dilakukan dengan pendinginan larutan hingga tercapai keadaan lewat jenuh. Sehingga rekristalisasi meliputi tahap awal melarutkan senyawa yang akan dimurnikan dalam sedikit mungkin pelarut atau campuran pelarut pada temperatur tinggi atau bahkan mencapai titik didih pelarut sehingga diperoleh larutan jernih dan tahap selanjutnya adalah mendinginkan larutan yang akan dapat menyebabkan terbentuknya kristal yang kemudian dipisahkan melalui penyaringan. Pemilihan pelarut untuk rekristalisasi pada umu