Baituzzakah Pertamina, Beasiswa Bazma 2016, Scholarship Baituzzakah Pertamina.
Tema : Inilah Saya Bagi Keluarga
Judul : Harapan dan Alasan
Saya
adalah anak pertama dari dua bersaudara. Saya dan adik saya saat ini tinggal di
Jakarta Timur bersama keluarga dari Ibu, sedangkan kedua orang tua saya tinggal
di Tangerang, kota di mana saya dibesarkan. Adik tinggal di Jakarta sejak
kecil, sedangkan saya baru dua tahun berada di kota seramai ini. Berawal ketika
saya diterima sebagai mahasiswa Kimia di Universitas Negeri Jakarta. Selain
bertujuan mendekati kampus, juga dikarenakan biaya hidup saya mulai dari
pendidikan dan keperluan sehari-hari dipenuhi oleh keluarga dari Ibu di
Jakarta. Adik saat ini adalah mahasiswa semester satu di salah satu universitas
swasta di Jakarta. Ibu dan Bapak adalah orang-orang yang paling berharga bagi
saya. Seandainya di dunia ini tidak ada seorangpun yang menyayangi saya kecuali
mereka, rasanya ini sudah lebih dari cukup.
Ibu
dan Bapak saat ini sudah tidak berkerja, Ibu terkena stroke ringan dan
baru-baru ini Ibu didiagnosa terkena tumor payudara, Bapak sendiri terkena
diabetes dan sudah ada luka di kakinya sehingga aktivitasnya tidak dapat
seperti dulu lagi. Ibu dan Bapak tinggal di rumah nenek di Tangerang, dengan
biaya hidup sepenuhnya ditanggung oleh keluarga dari Bapak. Keluarga dari Ibu
yang membiayai saya saat ini pun, menanggung tiga anak sekaligus. Kecuali saya,
adik kandung dan adik sepupu saya juga sedang berkuliah di salah satu universitas
swasta di Jakarta. Sudah tiga tahun terakhir paman saya memasuki masa
pensiunnya, dan tahun depan bibi juga akan menyusul paman; pensiun. Rasanya
tidak enak jika hanya mengandalkan paman dan bibi, mengajar les privat menjadi
pilihan saya walaupun hasilnya tidak seberapa setidaknya dari sana saya dapat
mengirimkan sedikitnya untuk Ibu dan Bapak, untuk biaya pengobatan.
Dua tahun yang lalu, saya memilih prodi kimia
Universitas Negeri Jakarta pada pilihan pertama SNMPTN. Dengan mantap saya
ingin melanjutkan pendidikan saya dibidang kimia, setidaknya karena saya
mencintai kimia sejak SMA. Saat ini saya benar-benar berada di prodi dan kampus
yang saya inginkan, dan tidak pernah terlintas rasa menyesal karena ini adalah
pilihan saya bagaimana pun suka dukanya. Terlebih pada saat pengumuman SNMPTN,
terlihat jelas wajah bahagia kedua orang tua saya, karena apa yang telah saya
peroleh.
Saya sendiri adalah seorang ISTP (Introversion, Sensing,
Thinking, Perception). Salah satu kelebihan yang saya miliki
menurut saya sendiri adalah saya dapat menguasai diri dan emosi saya ketika
dalam keadaan apapun, sehingga jika saya dalam posisi harus mengambil keputusan
saya tetap dapat berpikir logis dan objektif. Tetapi kelemahan utama diri saya
sendiri adalah saya terlalu takut dinilai oleh orang lain dan terlalu khawatir
terhadap sesuatu sekalipun sesuatu itu masih dalam kemungkinan yang saya
pikirkan.
Ibu
bilang, saya adalah harapan. Harapan untuk membawa kehidupan keluarga menjadi
lebih baik lagi. Keluarga saya
mendukung penuh langkah saya dengan syarat langkah itu untuk kebahagiaan saya
ke depannya. Banyak harapan yang tergambar di wajah mereka, terutama Ibu.
Harapan terbesar Ibu adalah melihat saya dapat bermanfaat bagi sekitar
khususnya keluarga. Dan menurut saya, Ibu dan Bapak adalah
alasan. Alasan atas segala yang saya lakukan, alasan saya bertahan, dan alasan
saya untuk terus berjuang. Hanya satu keinginan saya, membahagiakan kedua orang
tua saya dunia dan akhirat. Doa yang selalu mereka panjatkan, dan kasih sayang
yang selalu mereka berikan, menjadi satu-satunya pengiring terbesar langkah
saya saat ini.
Inilah
saya bagi keluarga, anak perempuan pertama mereka, harapan utama untuk membawa perubahan positif dalam
keluarga. Tempat mereka dapat meminta semuanya,
saya tidak akan menolak, tanpa terkecuali, yang terpenting adalah kebahagiaan
mereka. Sejak dulu, sekarang, dan untuk kedepannya, saya ingin kembali
berkumpul dengan mereka dan di akhirat kelak dapat membangunkan surga bagi
kehidupan kekal yang sesungguhnya.
Keyword : Baituzzakah Pertamina, Beasiswa Bazma 2016, Scholarship Baituzzakah Pertamina.
Komentar