Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018
This year, I fell in love with myself. I told  myself Thank you , I'm sorry , It's okay . Thank you for fighting to survive even when I don't want to. I'm sorry I blame you for things you can't control. It's okay  that you are not perfect I will love you anyway.

Air dan Minyak, Tidak Dapat Bercampur?

Pernahkah kalian mencoba mencampurkan air dan minyak? Dpatkah mereka bercampur satu sama lain? Jika pernah, maka jawabannya adalah tidak. Tetapi, ada loh cara yang dapat kita lakukan untuk mencampurkan keduanya bahkan cara ini sudah kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Minyak merupakan karbon rantai panjang yang bersifat nonpolar sehingga ia hanya dapat larut di dalam pelarut-pelarut yang juga bersifat nonpolar. Tidak hanya minyak, lemak dan bensin merupakan beberapa contoh zat nonpolar yang kita kenal dalam sehari-hari. Sedangkan air merupakan molekul dengan satu atom oksigen dan dua atom hidrogen dan merupakan suatu zat yang bersifat polar sehingga hanya dapat melarutkan zat-zat yang juga bersifat polar. Struktur molekul asam laurat pada minyak kelapa Struktur molekul air Bagaimana jika ingin melarutkan keduanya? Yap, menambahkan surfaktan! Surfaktan merupakan suatu zat dimana struktur molekulnya memiliki dua sifat, pada bagian satu ia bersifat polar dan bagi

Dengan Air Panas, Kelarutan Suatu Zat dapat Meningkat?

"Kalau seduh kopi itu pakai air panas" "Pakai air panas, nanti gulanya gak larut" "Susunya pakai air panas dulu, nanti baru ditambahin air biasa" Sering dengar kalimat-kalimat di atas? Kira-kira kenapa ya harus dengan air panas? Kenapa kalau air biasa atau air dingin gak bisa larut? Semua ini berhubungan dengan energi! Yap, kelarutan suatu zat di dalam suatu pelarut akan meningkat dengan bertambahnya temperatur. Semakin tinggi tempertaur yang diberikan pada suatu zat artinya semakin banyak energi yang diberikan pada zat tersebut. Sehingga kereaktifan atau pergerakan partikel di dalamnya juga akan meningkat dan berakibat pada semakin cepatnya proses kelarutan. Sebaliknya jika air yang digunakan adalah air biasa atau air pada temperatur ruang dan air dingin atau air di bawah temperatur ruang maka energi yang diperoleh zat tersebut akan semakin kecil dan membuat pergerakan partikel di dalamnya semakin lambat. Hubungan ini dijelaskan di dala